6 Pemain Sepakbola Pencetak Gol Terbanyak Sepanjang Masa

Pemain yang saya cantumkan dibawah ini hanya pemain yang mencetal gol diatas seribu.
 
1. Josef Bican (Cekoslovakia/Rep. Cheska)

Lahir di Vienna, 25 September 1913. Sebelum membela Cekoslovakia, Bican bermain untuk tanah kelahirannya, Austria. Selama kariernya Bican membela Rapid Wien (Austria) dan Slapia Prha (Rep. Cheska). Selama menjalani profesi sebagai pesepakbola, Bican menciptakan 1467 gol dari 917 pertandingan. Selain terkenal dengan tendangan sama baiknya antara kaki kiri dan kanan, dia juga merupakan pemain yang bisa berlari cukup kencang yaitu mencatat waktu 10.8 detik untuk 100 m. Setelah pensiun sebagai pemain Bican menjalani profesi sebagai pelatih untuk klub di Cheska dan Belgia.
 
2. Gerhard Mueller (Jerman Barat)

Setelah menjalani 1216 pertandingan, Gerd Mueller mencatatkan jumlah gol sebanyak 1461. Sebanyak 365 gol diantaranya dihasilkan di ajang Bundesliga kala bergabung bersama TSV 1961 Nirdlingen (1960) dan Bayern Muenchen (1964). Bersama Muenchen pula Mueller bisa merasakan tiga kali juara Piala Champions (sekarang Liga Champions) dan 7 kali sebagai top skorer Bundesliga. Ia juga pernah membela klub Amerika Serikat, Fort Launderdale Strikers. Mueller pernah menjalani rehabilitasi alkohol pada 1982 dan akhirnya sembuh.

3. Arthur Friedenrich (Brasil)

Brasil memang pantas disebut sebagai Negara sepakbola. Jauh sebelum Pele menjadi legenda, nama Arthur Friedenrich juga merupakan pesepakbola Brasil yang telah menciptakan lebih dari 1000 gol. Tepatnya 1329 gol dari 1239 laga yang dimainkannya. Namanya yang berbau Jerman berasal dari ayahnya yang seorang pebisnis. Namun kulit hitamnya berasal dari ibunya yang merupakan Afro-Brazilia. Walaupun sempat mendapat perlakukan rasis, namun Arthur mampu mengembangkan kemampuannya bersama klub imigran Jerman, SC Germania yang akhirnya bergabung dalam klub professional di Paulistano dan Sao Paulo. Arthur memustuskan pension pada 1935 bersama kontroversi statistik yang hanya mencatat golnya sebanyak 1200 gol saja.


4. Pele (Brasil)

Disebut-sebut sebagai pemain terbaik dunia abad 21, nama Edison Arantes do Nascimento alias Pele juga merupakan pemain tersubur. Tengok saja gol yang berhasil diciptakannya mencapai 1281 dari 1375 pertandingan. Hampir seluruh kariernya dihabiskan untuk klubnya di Brasil, Santos. Pemain kelahiran 23 Oktober 1940 ini juga ikut memastikan Piala Jules Rimet selamanya berada di Negeri Samba berkat tiga kali juara Dunia pada 1958 Swedia, 1962 Chile, dan 1970 di Meksiko. Pele pensiun saat usianya memasuki 37 dan bermain di klub New York Cosmos.



5. Franz Binder (Austria)

Striker asal Australia ini menciptakan 1006 gol dari 756 pertandingan. Pemain yang dilahirkan 1 Desember 1911 di St.Potten ini pernah membela klub Rapid Viena (Austria), PSV Eindhoven (Belanda), FC Nurenberg, 1860 Muenchen), Binder juga pernah membela timnas untuk dua negara yang berbeda yaitu Austria dan Jerman. Selama berkiprah di Liga Austria, 4 gelar juara liga dan 3 kali top skorer pernah disandangnya. Sedangkan di Liga Jerman 2 kali juara liga dan 3 kali top skorer saat membela Nurenberg.

6. Romario Faria de Souza (Brazil)

Siapa tak kenal nama Romario Faria de Souza, striker Brasil yang melegenda bersama duetnya Bebeto di Piala Dunia 1994. Pemain kelahiran Rio de Janeiro, 29 Januari tersebut juga tercatat mampu menciptakan 1002 gol dari 1256 gol selama karier bermainnya.


Ternyata Lionel Messi Pernah Menawar Larissa Riquelme Untuk Berhubungan Intim


Lionel Messi tidak hanya berurusan dengan kasus penggelapan pajak.
Kali ini, dari media Italia, Tuttosport, berembus gosip bahwa Si Nomor 10 Barcelona dan timnas Argentina, pernah menawarkan uang kepada model telanjang asal Paraguay, Larissa Riquelme.

Pengakuan Larissa Riquelme yang terbiasa membuat mata lelaki tak bisa berkedip ini, terjadi dalam sebuah acara televisi di Chili.


Ketika itu, Larissa berkata, beberapa waktu lalu “seorang pemain terbaik dunia” siap membayar saya untuk berhubungan intim.”


Begitu mendengar kata kunci ‘pemain terbaik dunia’ dari Riquelme, seorang dari bangku penonton berkata, “Messi!”. Perempuan yang beberapa foto telanjangnya pernah mengguncang dunia ini kemudian memberi isyarat, bahwa memang La Pulga yang mengajaknya berbuat serong.


Tidak hanya Lionel Messi yang membujuk Riquelme untuk berbuat yang tidak-tidak. Beberapa pemain Barcelona juga melakukan penawaran serupa ketika perempuan ini berada di Spanyol. Meskipun demikian, Riquelme bergeming. Katanya, “Saya bukan cewek gampangan. Saya tidak akan menjual tubuh ini (melacurkan diri) hanya karena uang.”


Larissa Riquelme yang kelahiran Asuncion, Paraguay, pada 22 Februari 1985, menarik perhatian seisi bumi sejak penampilannya di Piala Dunia 2010. Ketika itu, sebagai promosi ponsel Nokia, Riquelme merayakan gol Paraguay dengan menyelipkan ponsel tersebut di belahan dada, sambil tentunya mengenakan seragam Paraguay.


Kontroversi berlanjut saat perempuan bertinggi 170 centimeter ini, sempat berjanji akan tampil bugil di lapangan andai Paraguay juara Copa America 2011. Beruntung bagi Larissa Riquelme, negaranya takluk 0-3 dari sang juara Uruguay di partai puncak.

Di Tahiti Kalah dalam Pertandingan Mendapat Point 1


Untuk Jaga Perasaan, Kini Kekalahan Bernilai 1 Poin di Liga Tahiti
Timnas Tahiti sempat mencuri perhatian dunia sepakbola Internasional berkat penampilan mereka yang unik di Piala Konfederasi 2013, bulan Juni lalu. Empat bulan berselang, Tahiti kembali mencuri perhatian. Kali ini gara-gara perubahan sistem penilaian di kompetisi domestik mereka yang cukup unik.
Umumnya pembagian poin di kompetisi-kompetisi di seluruh dunia adalah tiga angka untuk pemenang, satu angka untuk imbang, dan pihak yang kalah tidak mendapatkan poin. Namun Federasi Sepakbola Tahiti mencoba keluar dari pakem tersebut. Mereka memberikan empat poin bagi pemenang, dua untuk imbang, dan satu angka bagi pihak yang kalah.

Alasannya pun cukup menggelikan, seperti yang diungkapkan oleh Direktur Federasi Sepakbola Tahiti, Charles Ariiotima kepada ESPN Brasil.
Alasan perubahan sistem penilaian (c) tw

"Kami hanya tidak ingin ada pihak yang bersedih. Dengan sistem ini, walaupun ada tim yang kalah di setiap pertandingan, poin mereka tidak hanya nol saja," jelas Ariiotima.

"Sepakbola, bagaimanapun juga dimainkan untuk memperoleh kebahagiaan."

Liga Champions Terancam Dibubarkan pada Tahun 2018


Liga Champions Terancam Punah Usai Tahun 2018


Kompetisi antar klub elit Eropa, Liga Champions, kemungkinan berhenti digelar usai tahun 2018, menyusul adanya wacana mengenai
European Super League.

Ide tersebut seperti dilontarkan presiden klub Galatasaray, Unal Aysal, pada konferensi Leaders in Football yang dihelat di London. Diungkapkannya bahwa sejumlah klub tengah membicarakan kemungkinan tersebut.

Ia berharap agar kompetisi berisi 20 klub elit dalam satu benua itu bisa berlangsung usai tahun 2018. Pasalnya, tahun tersebut merupakan batas akhir kesepakatan antara UEFA dengan European Club Association (ECA).

"Kompetisi ini rencananya akan diikuti 20 tim, dengan tiga atau lima tim di antaranya bakal berganti di setiap tahunnya," tutur Aysal.

"Ini adalah sebuah konsep yang tengah didiskusikan selama beberapa tahun terakhir."

Sayangnya, ia belum mengungkap jumlah klub yang tengah membahas peluang untuk menggantikan Liga Champions tersebut, atau sejauh mana progres diskusi. Akan tetapi, ia mengklaim sudah ada beberapa sponsor yang tertarik, di mana dua di antaranya merupakan brand ternama.

Pihak ECA sendiri mengatakan bahwa kompetisi baru yang dimaksud belum pernah dibahas oleh 214 klub anggota