Statistik 10 Stadion Paling Angker di Eropa


Beberapa Stadion di Eropa menjadi semacam benteng bagi klub-klub tuan rumah. Stadion itu menjadi hidup dan seperti memiliki tuah jika sang tuan rumah sedang menjamu lawannya.

kebanyakan penghuni stadion-stadion kategori 'angker' semacam ini adalah tim-tim kuat di liga lokal. Beberapa di antaranya merupakan juga tim elit kelas dunia.

Stadion-stadion seperti itu biasanya dikenal karena atmosfer yang diciptakan oleh para suporter. Tim tamu tak jarang sudah ciut nyali begitu mendengar riuhnya suasana yang diciptakan para penonton.

Ada beberapa stadion hebat yang tak masuk dalam daftar ini. Sebut saja La Bombonera, Anfield, Parc de Pinces, Estadio Azteca dan lain-lain.

Yang akan anda baca adalah deretan stadion paling intimidatif dan tak bersahabat bagi tim tamu. Penilaian ini dibuat berdasarkan data prosentase kemenangan tim tuan rumah dalam 100 pertandingan terakhir. Setiap satu hasil imbang dihitung sebagai setengah kemenangan. Data dihimpun dari ESPN.

 

1. Camp Nou

Stadion ini adalah salah satu alasan mengapa Barcelona disebut sebagai salah satu klub terbaik dunia. Ada yang pesimis dan mengatakan bahwa Camp Nou kehilangan daya magisnya dalam momen-momen tertentu. Namun statistik tak bosa berbohong. Dalam beberapa tahun terakhir, jarang ada klub yang bisa pulang membawa poin dari Camp Nou.

Rekor 100 laga: 83 kemenangan, 11 imbang (5,5 menang), 6 kekalahan.
Presentase kemenangan: 88,5%
 

2. Santiago Bernabeu

Stadion penuh sejarah seperti Estadio Santiago Bernabeu sudah pasti berada di daftar ini. Tak banyak tim yang bisa mengalahkan Real Madrid ketika bermain di rumahnya. 82 persen kemenangan murni Madrid adalah bukti betapa angkernya tempat ini.

Rekor 100 laga: 82 kemenangan, 6 imbang (3 menang), dan 12 kalah.
Presentase kemenangan: 85%
 

3. Old Trafford

Keangkeran Old Trafford baru saja dicederai oleh Tottenham. Manchester United harus takluk dari Spurs dengan skor 2-3 di rumah sendiri. Namun jika mengacu pada statistik, United masih sangat tangguh jika bermain di Theathre of Dreams.

Rekor 100 laga: 79 kemenangan, 11 imbang (5,5 menang), 10 kekalahan.
Presentase kemenangan: 84,5%
 

4. Stamford Bridge

Ketangguhan Chelsea di Stamford Bridge dimulai pada era Jose Mourinho. Saat itu, Mou mampu menjadikan stadion The Blues ini sebagai salah satu venue paling mengerikan bagi tim-tim lawan. Pendukung dan tim Chelsea punya tekad besar untuk menjaga 'warisan' Mou itu dan kini catatan home Chelsea sangat impresif.

Rekor 100 laga: 73 kemenangan, 14 imbang (7 menang), 13 kekalahan.
Presentase kemenangan: 80%
 

5. Allianz Arena

Dominasi Bayern Munich di Bundesliga ditandai dengan catatan bagus mereka ketika bertanding di Allianz Arena. Stadion yang tergolong baru ini mampu memperkuat mental Bayern sekaligus melemahkan nyali lawan. Sayang, stadion ini tak mampu menghindarkan Bayern dari kekalahan di final Liga Champions musim lalu.

Rekor 100 laga: 78 kemenangan, 11 imbang (5,5 menang0, 11 kekalahan.
Presentase kemenangan: 83,5%
 

6. Philips Stadion

PSV Eindhoven adalah kekuatan tradisional di Eredivisie. Salah satu penyebabnya adalah kekuatan mereka ketika bermain di kandang. Sayang, PSV sepertinya kesulitan melanjutkan performa hebat mereka ke level Eropa.

Rekor 100 laga: 75 kemenangan, 18 imbang (9 menang), 7 kekalahan.
Presentase kemenangan: 84%
 

7. Georgios Karaiskakis

Klub kuat Yunani Olympiakos memiliki benteng pertahanan bernama Stadion Georgios Karaiskakis. Kebanyakan hasil bagus yang diraih Olympiakos di tempat ini adalah ketika mengalahkan rival-rival lokal mereka. Sejauh ini tuah stadion megah ini belum bisa menjalar ke level Eropa.

Rekor 100 laga: 79 kemenangan, 11 imbang (5,5 menang0, 10 kekalahan.
Presentase kemenangan: 84,5%
 

8. Marakana

Fans Serbia dikenal sangat fanatik di kancah Eropa. Perseteruan ini diawali dari kancah klub antara dua tim terkuat mereka Partizan Belgrade dengan Red Star Belgrade. Karena itu, wajar jika stadion Marakana milik Red Star ini begitu angker. Suasana kan semakin mencekam jika derby kota Belgrade berlangsung.

Rekor 100 laga: 75 kemenangan, 11 imbang (5,5 menang), 14 kekalahan.
Presentase kemenangan: 80,5%
 

9. Sukru Saracoglu

Sebagai salah satu dari tiga tim terkuat di Istanbul dan Turki, Fenerbahce jelas punya basis massa militan. Persaingan antara tiga klub kuat Turki itu memang terkenal sangat sengit. Tak jarang pertandingan derby antar tim Istanbul ini berakhir dengan bentrokan. Salah satu venue paling angker di Turki adalah Sukru Saracoglu milik Fenerbahce.

Rekor 100 laga: 71 kemenangan, 20 imbang (10 menang), 9 kekalahan.
Presentase kemenangan: 81 persen.
 

10. Amsterdam Arena

Ajax Amsterdam selama ini lebih dikenal sebagai penghasil talenta-talenta muda terbaik. Sebelum akhirnya dilepas ke klub kuat lain di seantero Eropa, Ajax biasanya menggodok para penggawa mereka di stadion bersejarah, Amsterdam ArenA. Bisa dibilang bahwa talenta muda dan stadion ini adalah kunci sukses eksistensi Ajax hingga saat ini.

Rekor 100 laga: 71 kemenangan, 18 imbang (9 menang), 11 kekalahan.
Presentase kemenangan: 80%





10 Manager Sepakbola dengan Gaji Tertinggi Tahun 2015



Memiliki sebuah klub yang bertabur bintang sepertinya merupakan sebuah hal fantastis. Namun sebagus apapun pemain yang dimiliki, jika klub tersebut tidak memiliki manajer yang bisa menanganinya dengan baik, baik klub dan pemain tidak akan mampu memaksimalkan potensi yang ada.
Karena itulah sebuah klub tak ragu menggaji seorang manajer sangat tinggi demi tercapainya ambisi menjadi juara. Berikut ini adalah daftar manajer dengan gaji tertinggi di dunia seperti dilansir dari Forbes.

1. Pep Guardiola
Pep Guardiola seketika itu juga berstatus sebagai manajer dengan gaji termahal di dunia usai dirinya resmi menjadi manajer Bayern Munich. Sosok yang berjasa menghadirkan sixtuplets bagi Barceolan ini mendapatkan gaji sebesar 24 juta USD per tahun.

2. Jose Mourinho
Setelah sempat menukangi Chelsea di periode 2004 hingga 2008, Jose Mourinho akhirnya kembali lagi ke Stamford Bridge. Di masa bakti keduanya ini The Special One menerima gaji sebesar 17 juta USD per tahun.

3. Marcello Lippi
Sosok manajer legendaris asal Italia, Marcello Lippi ini mendapatkan gaji sebesar 14 juta USD saat dirinya masih melatih Guangzhou Evergrande. Saat ini Lippi sudah pensiun sebagai manajer dan menjabat sebagai direktur olah raga Guangzhou.

4. Fabio Capello
Meski berada di posisi 4 manajer dengan gaji tertinggi di dunia, Fabio Capello merupakan manajer tim nasional bergaji tertinggi di dunia. Sejak tahun 2012 lalu Capello sudah menjabat sebagai manajer timnas Rusia dan mendapatkan gaji sebesar 13 juta USD per tahun.

5. Louis Van Gaal
Kendati baru saja didatangkan, manajemen Manchester United berani membayar mahal mantan manajer timnas Belanda ini. Di klub barunya ini, Louis van Gaal mendapatkan gaji sebesar 11,75 juta USD per tahun.

6. Carlo Ancelotti
Manajer Real Madrid, Carlo Ancelotti memang layak mendapatkan gaji tinggi. Pasalnya sosok yang satu ini memang selalu bisa menghadirkan trofi juara kepada tim yang dibesutnya. Di Real Madrid, Don Carletto mendapatkan gaji sebesar 10,5 juta USD per tahun.

7. Arsene Wenger
Sempat puasa juara selama 8 tahun lebih ternyata tidak mengurungkan niat manajemen Arsenal untuk menggaji tinggi Arsene Wenger. Manajer berjuluk Le Profeseur tersebut menerima bayaran sebesar 10 juta USD tiap tahunnya.

8. Jurgen Klopp
Manajer nyerntik ini tengah mengalami penurunan prestasi bersama klub dibesutnya, Borussia Dortmund. Klopp memang harus bekerja keras memutar otak agar Dortmund tidak terdegradasi. Pasalnya dengan gaji yang sebesar 6 juta USD per tahun, jelas manajemen tidak mau melihat BVB terdegradasi.

9. Manuel  Pellegrini
Musim lalu adalah musim perdana bagi Manuel Pellegrini membesut klub asal Premier League. Manajer asal Chile ini memang layak dibayar mahal. Dengan gaji sebesar 5,75 juta USD per tahun, Pellegrini langsung membawa The Citizens menjuarai Premier League dan Piala Liga.

10. Jorge Jesus
Benfica jelas bukanlah klub sekaya klub-klub yang ada di dalam daftar ini. Kendati demikian mereka berani menggaji mahal Jorge Jesus, sosok yang sudah membesut As Aguias selama 5 tahun terakhir ini. Setiap tahunnya, Jesus menerima gaji sebesar 5,5 juta USD.