Tujuh Jersey Bersejarah Manchester United

1. Kostum Ketiga Manchester United Musim 1992-94




Newton Heath – nama lama Manchester United – berdiri pada tahun 1878. Saat itu tim asal kota Manchester  ini menggunakan jersey dua warna, kuning emas dan hijau. Bukan merah seperti yang menjadi warna utama Manchester United saat ini.

Pada perayaan pergantian nama dari Newton Heath menjadi Manchester United pada 1992 lalu, pihak klub memperingatinya dengan desain jersey berlabel Umbro yang mirip dengan jersey yang dikenakan pemain Newton Heath seperti 90 tahun lalu. 

Peringatan 90 tahun penggunaan nama Manchester United sendiri berlangsung sukses, setelah pasukan Old Trafford berhasil merebut gelar perdana Premiership pada musim 1992-93.

2. Kostum tandang Manchester United Musim 1993-95 



Eric “Le King” Cantona adalah legenda Manchester United. Meskipun hanya bermain di Old Trafford kurang dari 10 tahun. Di dalam kurun waktu yang cukup singkat untuk menjadi seorang legenda tersebut, King Eric benar benar berhasil merebut hati para penghuni Stredford End.

Adalah Matthew Simmons, seorang penggemar klub asal London yang turut berperan menjadikan jersey yang dikenakan King Eric ini melegenda.

“You French b*****d. F*** off back to France, you mother f***er.” Sesaat setelah mendengar umpatan tersebut, King Eric bereaksi dengan melayangkan sebuah tendangan kungfu ala Wong Fei Hung. Hasilnya? King Eric dihukum tidak boleh merumput selama 8 bulan dan jersey away 1993-95 buatan Umbro ini menjelma sebagai “jersey kungfu” di kalangan kolektor dan penggemar Setan Merah.



3. Kostum Tandang Manchester United Musim 1995/96



Jersey ini menjadi jersey yang paling sedikit dikenakan dalam sejarah klub.
Bagaimana tidak? Jersey berwarna abu-abuberhasil membuat permainan klub bertabur para bintang muda layaknya pemain tarkam yang lupa bagaimana cara dasar bermain bola! Setidaknya demikian hal yang mungkin ada di pikiran Alex Ferguson saat menghadapi Southampton di Premier League musim 1995-96. Ia memutuskan untuk mengganti jersey itu dengan kostum ketiga yang berwarna biru putih saat timnya sedang istirahat di ruang ganti. 

The Gaffer (sebutan untuk para manajer) berpendapat, warna abu-abu ini membuat penglihatan para pemainnya kabur sehingga kurang bisa mengidentifikasi posisi rekannya yang mengakibatkan strategi yang dijalankan timnya tidak berjalan mulus.

Pasukan The Dell secara bergantian menjebol gawang Peter Schemeichel  sebanyak tiga kali. Setelah mengenakan jersey yang berbeda pada babak kedua, United bermain layaknya tim juara walaupun gol dari Ryan Giggs tidak mampu menyelamatkan timnya dari kekalahan 3-1.

Dalam lima pertandingan Manchester United di musim 1995-96 yang mengenakan jersey bermerek Umbro itu, mereka tidak berhasil sekalipun membawa pulang tiga poin.

4.Kostum Kandang Manchester United Musim 1998-2000




Mungkin tidak ada momen yang lebih berharga dan membahagiakan seluruh punggawa tim beserta pendukung setianya selain memenangkan tiga kejuaraan besar dalam satu musim alias treble. Musim 1998-99, Manchester United berhasil mengawinkan tiga gelar paling prestisius yang bisa direngkuh oleh klub daratan Britania Raya : Premiership, Piala FA dan UEFA Champions League. 

Bermaterikan pemain binaan akademi mereka sendiri yang berlabel “Class of ‘92”, Roy Keane cs membuat satu catatan sejarah yang belum mampu disamai oleh klub Inggris manapun hingga kini.

Jersey buatan Umbro ini menjadi sangat terkenal dan bersejarah dikarenakan hal tersebut. Dengan desain klasik dan berkelas, maka jersey ini menjadi salah satu kostum yang wajib dimiliki oleh penggemar The Red Devils.

5. Kostum Eropa Manchester United Musim 1997-99



Stadion Nou Camp di Barcelona menjadi saksi keberhasilan Manchester United menaklukkan raksasa Bavaria – Bayern “FC Hollywood” Muenchen melalui sebuah partai final yang sangat dramatis pada 26 Mei 1999. Tampil dengan lini tengah yang disebut-sebut timpang karena minus dua jenderal tim kala itu, Roy Keane dan Paul Scholes, Manchester United berhasil membalikkan keadaan usai tertinggal selama hampir 85 menit melalui sepasang gol dari Teddy Sheringham & Ole Gunnar Solskjaer.

Manchester United mengenakan jersey khusus untuk tampil di kancah eropa pada medio 1997-2000, yang tidak dikenakan sama sekali di kompetisi lain. Jersey yang diproduksi oleh produsen apparel asal Inggris, Umbro itu berhiaskan satu buah bintang di atas logo klub yang bermakna satu kali juara Eropa. Dengan nilai historis yang tinggi tersebut, menyebabkan jersey ini sangat diburu para kolektor jersey Manchester United.

6. Kostum Tandang Ketiga Manchester United Musim 2001/02




Musim 2001-02, Manchester United memperingati 100 tahun bergantinya nama dari Newton Heath menjadi Manchester United. Bertepatan dengan hal tersebut maka musim tersebut Manchester United mengenakan jersey yang cukup unik.

Hanya ada beberapa jersey yang pernah diproduksi menggunakan sistem “reversible” alias dua sisi  yang bisa dibolak-balik. Jersey Manchester United Centenary ini adalah salah satunya. Untuk jersey away menggunakan warna putih dan warna emas untuk kostum ketiganya.

7. Kostum Ketiga Manchester United Musim 2008/09




The Busby Babes berhasil menghempaskan perlawanan Benfica di final European Cup (kini UEFA Champions League) yang berlangsung di Wembley pada 29 Mei 1968. 40 tahun setelahnya, pasukan Sir Alex Ferguson kembali berhasil merengkuh gelar ketiga mereka di kancah Liga Champions dengan menaklukkan Chelsea melalui adu penalt di stadion Luzhniki, Moskow, 2008.

Bertepatan dengan perayaan 40 tahun keberhasilan Manchester United merebut gelar juara Eropa pertamanya, dibuatlah desain jersey mirip dengan yang dipakai Bobby Charlton cs kala itu. Berhiaskan bordir “May 29th 1968 - 40th Anniversary” yang melingkari logo klub di dada serta logo klub lama di bagian dalam leher, serta menggunakan warna biru, jersey ini seakan-akan menghidupkan George Best dkk kembali ke lapangan hijau.

Tidak ada komentar: